29
September 20112
Hari ini, 33
tahun yang lalu menjadi hari bersejarah
buatnya. Laeli Ari Murniasih itulah nama lengkapnya. Hampir 9 tahun yang lalu
ketika kami mulai bersama merenda hari-hari menyeburkan diri dalam kesibukan
untuk belajar mengelola. Mengelola banyak hal, mengelola diri, mengelola
kelas, bahkan mengelola keuangan ha ha ha. Kalau dipikir pikir jadi wiyata Bhakti
dengan honor Rp.50.000 sebulan oh my God !!! Tapi dengan izin Alloh gak merasa
kurang. Tetap bisa makan, bisa kondangan dan gak punya utang (ha ha ha mana
berani?). Padahal kuliah juga lho…Diploma II IKIP PGRI Semarang….biaya mandiri
lagi wow keren…..(ha ha lah narsis dikit kan gak pa pa). Itu dulu hampir 9 tahun
yang lalu.
Yah itulah jalan
yang sama yang kami lalui dengan bersama-sama pula. Mungkin ini yang membuat
kami dekat. Kemana mana bareng kaya mimi dan mintuna. Sampai detik ini pun cerita
ini tetap berlanjut karena kami sama-sama kuliah PGMI Program
kerjasama STAIN Pwt dengan Kemenag Pusat.Alhamdulillah sudah ditahun terakhir…….
Kami biasa
berbagi banyak hal. Mulai dari cerita, pengalaman,(yang pahit maupun yang
manis)masalah bahkan perbekalan (ha haha kuliah juga perlu makan). Kenyataanya
kami saling mengisi dan menguatkan serta saling mempengaruhi. Sebagai anak
pertama bu Leli punya jiwa kemandirian, dewasa dan mudah memutuskan sesuatu. Itu
bagus buat saya, jadi acuan biar ketularan, gak manja dan labil kayak ABG. Kami
punya semangat untuk maju itu yang terpenting, sehingga kalau ada suatu hal baru
ya komentarnya “okay let’s learn together”, gak mudah menyerah dan mencoba tuk gak
banyak mengeluh. Hasilnya terbukti menjadi simbiosis mutualisme(ha ha ha enak
aja disamain ma jalak dan kerbau) maksudnya saya sangat bahagia dengan pola
interaksi seperti ini karena banyak manfaatnya. Ngrumpinya ya berkaitan dengan
hal hal yang positif. Misalnya kalau ada kesulitan dalam tugas(baik sbg guru
maupun tgs kuliah) ya dibahas bareng bareng.
Orang sering
berkata klop amat, sehati amat…ya mungkin gak salah. Walaupun sebenarnya sebagai
pribadi kami juga banyak perbedaan. Saya ya saya dia ya dia, dalam
perasaan, persepsi, harapan bahkan sikap masing-masing tentunya. But everything
is okay…kami berusaha saling menghargai dan mengingatkan. Memang tidak dapat
dipungkiri bahwa pepatah “A friend in need is a friend indeed”ada benarnya. Oleh
karena itu dihari yang berbahagia ini from the buttom my heart, I say “Happy
birthday to you…my friend…you will be my friend forever. Semoga Alloh selalu
mendampingi dalam setiap ayunan langkahmu, sehingga mudahlah segala
urusanmu. Tetaplah dalam kebahagiaan yang sedang kau teguhkan. Sebab apa yang kau
temui boleh jadi itu cerminan dari bangunan yang kau yakini dalm hati,jiwa dan
pikiranmu. Thanks atas semua kebaikan yang telah dan akan kau ulurkan padaku. (jazaakumullaah khairan katsiiran amiin )”
Maaf karena aku
tidak menyediakan kado beraarti untukmu. Hanya sepenggal ungkapan sebagai alunan
doa...
Slamat ulang tahun ku ucapkan
Sambutlah hari indah bahagia
Sambutlah hari indah bahagia
Selamat ulang tahun untuk kamu
bahagialah di dalam hatimuSlamanya
Slamanya……………………..
Amiiiin…
Menjalani semua berdua sudah
menjadi hal yang biasa kami lakukan dan bisa saja tanpa saya sadari menjadi
ketergantungan dengannya (karena dia selalu ada ketika saya butuhkan)Walau saya
sadar bahwa suatu saat akan ada perubahan yang mungkin menjauhkan saya dengan
bu Leli (bisa karena mutasi atau karena hal lain) ini yang perlu saya pikirkan
agar siap dengan situasi baru nantinya (ibaratnya bring suply when you go). Inilah
salah satu buah konsekwensi dari proses interaksi. Bagaimana kami menjadi dekat,
juga bukannya tanpa sebab. Bagaimana kami membangun dan meneguhkan tafsiran yang
positif bisa menjadi salah satu alasan.
Menurut hukum magnetismenya
Ernest Holmest bahwa sesuatu menarik persis seperti apa yang ada dalam pikiran
kita. Sesuai kutipan dalam bukunyanya Mashekiku (Psikologi Zikir) bahwa kita
seperti radio kecil yang secara konstan menyiarkan sinyal tentang diri
kita. Orang-orang dan situasi yang cocok dengan sinyal itu adalah orang dan
situasi yang akan mendengarkan kita dan tertarik kepada pengalaman hidup
kita. Energi pribadi kita meninggalkan diri kita dan tersambung ke energy lain
yang memiliki resonansi serupa. Energi tersebut menentukan siapa dan apa yang
akan kita tarik dalam kehidupan kita.
Jadi setiap pribadi punya
kekuatan untuk menarik atau menolak. Apapun yang coba kita tarik bisa saja
terjadi entah itu hal yang positif maupun negative. Justru itulah saya sebaiknya
berhati hati. Because Hal positif akan menarik hal hal positif .Sedangkan hal
negative akan menarik hal hal yang negative. Do you think so ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar