Hmm….akhirnya… berani
menulis lagi.Setelah kemarin sempat drop karena banyak factor diantaranya gak
ada tekad dan gaptek. Hari ini aku membulatkan tekad sekaligus nekat mau menulis
apapun yang aku mau he he. Nekat lebih dari sekedar berani. Bersama nekat ada
sebuah energy untuk melakukan hal ini. Nekat ….berarti ada sebuah kekuatan
untuk siap menerima segala konsekuensi yang terjadi. Nah ngomongin soal gaptek, kemungkinan
besar tidak aku saja yang
mengalaminya, toh aku lagi berusaha untuk menundukannya cie….memang kadang jadi
menyurutkan langkah jika kepentok banyak hal yang tidak aku ketahui, mau kayak
gini gak bisa, mau kayak gitu juga mentok..…dah coba berselancar di dunia maya..banyak
gak pahamnya. Dah milih orang yang tak pikir bisa bantu banyak eh kadang gak
konek (karena gak mau). Alih alih menjawab semua pertanyaanku eh malah
dicuekin,via email dan sms lebih banyak diabaikan, kayaknya gak mau berbagi
banget deh. Emang kebangeten tur
geregeten interaksi sama orang
kayak gitu, tapi ya memang dasar karakternyanya begitu ya disabari dan diterima aja (orang bilang
bawaan orok) siapa tau besok besok mau bantu. Makanya putar haluan pakai rumus
nekat .
Sebuah kenekatan
hanya bisa dibangun jika ada power. Power ini sebagai bahan bakar selama perjalanan
untuk menuju hasil yang dinginkan.Sehingga antara power dan kenekatan menjadi
satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sebab kenekatan tanpa power adalah sebuah
kekonyolan, sedang power tanpa kenekatan menjadi sia-sia. Sebuah kenekatan juga
harus diringi kemampuan belajar cepat. Banyak orang yang belajar, tapi hanya
sedikit yang belajar dengan cepat. Kecepatan pembelajaran diri adalah cara kita
memelihara momentum. Agar momentum kenekatan yang datang tidak serta merta pergi
begitu saja pun ada triknya. Maju dengan sikap percaya diri dengan semua hal
yang kita yakini tidak ada salahnya dilakukan. Menengok ke belakangpun dibolehkan
selama hanya untuk dua alasan. Pertama mengambil pelajaran agar tidak terperosok
pada lubang yang sama. Kedua mengambil hikmah agar lebih bijaksana. Oleh karena
itu rumus belajar cepat adalah menatap kedepan dengan sikap optimis.Karena
Allah menciptakan segala sesuatu dengan takaran masing masing. Sebagai bahan
renungan bahwa Allah tidak memberikan sesuatu dengan instant sehingga semua
butuh proses. Nah dari balik proses itu pasti ada hukum besi perubahan. Akhirnya
untuk mengarungi ombak kehidupan, kita sebagai manusia memang dituntut memiliki
nyali yang tinggi untuk mengambil resiko.Sehingga jika tekad sudah bulat hanya
ada satu kalimat,”Bismilahi tawakkaltu ‘alallah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar