Seorang
teman itu seperti cahaya. Dia menerangi dikala gelap. Seorang teman seperti
bodyguard, ia menjaga dari segala ancaman. Seperti embun, yang membasahi dan
membuat dingin ketika rumput kegersangan. Bak air, menumbuhkan.
Teman
ada saat kita kesulitan, siap mengulurkan tangan, menguatkan, memberi semangat
untuk mengupgrad diri menjadi pribadi yang lebih baik. Di luar sana begitu
banyak orang, tapi apakah mereka semua bisa di jadikan teman? Atau apakah kita
layak untuk menjadi teman bagi mereka semua?
Kita
yang memilih mereka, atau mereka yang akan memilih kita? Tidak, tidak. Semua
kan berjalan menurut garis edar masing- masing. Kuncinya keamanan. Jika kita
aman bagi mereka, kita tidak akan pernah kekurangan teman.
Mereka
akan mengelilingi kita, seperti lebah. Saling menolong, saling merasakan, dan saling
memberi kenyamanan dalam bingkai kebahagiaan. Jika ada yang mencoba
memanfaatkan, itu urusan mereka. Jika menemukan “sang pembawa kayu bakar”
serahkan pada “Sang Pemiliknya”.
Jauhi prasangka sebagai biang virus
perpecahan. Karena sesungguhnya seorang muslim dengan muslim lainnya seperti
bangunan yang saling menguatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar