Selasa, 09 April 2013
Rabu, 03 April 2013
Bersikap Ramah
Ramah adalah sikap
bersahabat dan merasa senang saat berjumpa dengan oranglain.Ramah termasuk
perwujudan dari akhlak yang terpuji.Tanda tandanya adalah tersenyum ketika berjumpa dengan teman,mau
menyapa orang lain,menjawab pertanyaan yang diajukan orang lain dan bahkan
menawarkan bantuan kepada orang lain.Pertanyaannya adalah apakah sikap ramah
bisa ada pada diri setiap orang? jawabannya
bisa. Asal mau berlatih dengan sungguh sungguh pasti bisa.
Ramah perlu dibiasakan
dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi karakter pribadi. Orang orang yang
ramah tentu disukai dalam pergaulan. Dengan bersikap ramah kita banyak
memperoleh teman, ikatan persaudaraan menjadi kuat, menumbuhkan rasa saling
menyayangi antar sesama dan menumbuhkan kepedulian sosial serta disayangi oleh
Alloh swt. Sehingga, mau jadi apapun kita
kelak, sikap ramah mutlak diperlukan. Misalnya, yang mau jadi karyawan kantor
musti ramah agar suasana kerja kondusif, mau jadi pebisnis musti ramah agar
banyak kolega, mau jadi guru dan dosen harus ramah supaya siswanya sayang dan
ilmunya mudah diterima. Apalagi bagi orang orang yang bekerja di bidang layanan
public, musti ramah agar yang dilayani merasa puas. Seorang pemimpin yang ramah
tentu lebih dicintai bawahannya daripada pemimpin yang “mbesengutan” sehingga
lebih mudah diajak kerjasama. Pendeknya sikap ini diperlukan diseluruh aspek kehidupan.
Realitanya tidak semua
orang punya aplikasi sikap ini. Sehingga kadang kita merasa jengah dengan orang
orang ini. Muka masam, bicara ketus ,acuh dan
gak bersahabat. Indonesia yang dulu dikenal keramahannya, sudah barang
tentu mesti dilestarikan. Presiden Suharto yang menjadi ikon dengan senyum
ramahnya, sudah semestinya ditiru. Lihat saja setiap tayangan di televisi
terlihat Pak Pres (semoga dirahmati Alloh), yang kita lihat adalah senyum
ramahnya kan? fotonya juga seperti itu. Melihatnya saja sudah menyenangkan
bukan? Energi itu tentunya menyebar dan diharapkan menjadi budaya bangsa kita.
Dalam islam ada suri
tauladan yang abadi, nabiyulloh Muhamad SAW. Betapapun buruknya perlakuan Abu
Jahal, nabi tetap ramah padanya bahkan perlakuannya dibalas dengan kebaikan.
Alloh SWT berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imron ayat 159 yang
artinya,”Disebabkan Rahmat dari Alloh-lah kamu bisa bersikap ramah terhadap
mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,t entulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonlah
ampun bagi mereka dan musyawarahkanlah dengan mereka dalam urusan itu.”
Coba semua anak kita budayakan sikap ramah, seperti apa ya
kondisi bangsa Indonesia disepuluh tahun yang akan datang?
Langganan:
Postingan (Atom)