Sebagian orang berpendapat hidup itu sandiwara. Ah apa iya? itu
karena mereka merasa menjadi aktor dan aktris yang selalu menjalankan peran
yang tidak mereka sukai,atau karena mereka menganggap peristiwa-peristiwa hanya
menjadi alur cerita yang habis dalam satu babak. Heemh…..gak seperti itu
kali. Mungkin hidup itu bisa seperti sandiwara jika kehilangan sebuah kata
“makna”.Lalu hidup yang bermakna yang seperti apa? yang bagaimana?
Setiap hari, setiap jam setiap menit bahkan detik kita gak pernah
terlepas dari yang namanya masalah. Bagaimana kita bisa mengambil “hikmah” dari
balik masalah masalah tersebut itulah yang aku pikir arti sebuah “makna”
terlepas ini benar atau keliru menurut pandangan orang lain. Hikmah inilah yang
akan menjadi sebuah pijakan, pegangan yang diyakini untuk dijadikan lentera
untuk menerangi langkah selanjutnya. Sehingga aku yang sekarang menjadi berbeda
dengan aku disepuluh tahun yang lampau.
Apakah benar bagitu? atau itu hanya perasaanku
saja? aaakh…kadang aku ragu dengan kata
hati .Jika aku tak bisa mengukur diri lalu siapa yang akan berbaik hati tuk
menjadi neraca kehidupan ini. Kebanyakan yang dilakukan tak kusukai. Kadang
menyanjung dan memuji dan lebih sering mengkritik, mencela, menghakimi, possesive
dan gak peduli. Apa bedanya itu semua.
Kemana musti dicari arah sebagai harapan yang kan memandu
jalan ini. Jika semua yang ditemui hanya boneka yang keras hati.Yang selalu
mementingkan diri sendiri dan mudah mengumbar amarah yang keji, yang tak mau
beri kesempatan tuk memacu diri dengan dalih yang ironi, Dimana ada obat tuk
kegundahan hati jika yang ada mencoba tuk mengkungkung diri, dan berniat
menjadikan diri bak merpati dibalik jeruji. Sandiwara macam apa yang kan dilakoni
nanti. Tanpa sosialisasi, aktualisasi dan ambisi sama sekali. Bukankah itu cara
cepat untuk mati?
Oh my God…..bagaimana hal ini bisa terjadi, sungguh tidak
dapat dipahami…………Berapa lama situasi ini akan dapat terkendali…..apakah upaya dan
solusi yang bisa dilalui untuk merubah semua ini, agar hati tak sesak selalu
menahan diri. Apa yang akan terjadi jika mencoba tuk dengarkan kata hati, coba
melakukan yang diingini, walau musti siap sakit hati. Siap dengan taruhan tak
dicintaii? bukankah ini harga yang mahal sekaliiiiiiii…..?????hiii…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar