Rabu, 03 April 2013

Bersikap Ramah



Ramah adalah sikap bersahabat dan merasa senang saat berjumpa dengan oranglain.Ramah termasuk perwujudan dari akhlak yang terpuji.Tanda tandanya adalah  tersenyum ketika berjumpa dengan teman,mau menyapa orang lain,menjawab pertanyaan yang diajukan orang lain dan bahkan menawarkan bantuan kepada orang lain.Pertanyaannya adalah apakah sikap ramah bisa ada pada diri setiap orang? jawabannya  bisa. Asal mau berlatih dengan sungguh sungguh pasti bisa.

Ramah perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi karakter pribadi. Orang orang yang ramah tentu disukai dalam pergaulan. Dengan bersikap ramah kita banyak memperoleh teman, ikatan persaudaraan menjadi kuat, menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama dan menumbuhkan kepedulian sosial serta disayangi oleh Alloh swt. Sehingga,  mau jadi apapun kita kelak, sikap ramah mutlak diperlukan. Misalnya, yang mau jadi karyawan kantor musti ramah agar suasana kerja kondusif, mau jadi pebisnis musti ramah agar banyak kolega, mau jadi guru dan dosen harus ramah supaya siswanya sayang dan ilmunya mudah diterima. Apalagi bagi orang orang yang bekerja di bidang layanan public, musti ramah agar yang dilayani merasa puas. Seorang pemimpin yang ramah tentu lebih dicintai bawahannya daripada pemimpin yang “mbesengutan” sehingga lebih mudah diajak kerjasama. Pendeknya sikap ini diperlukan  diseluruh aspek kehidupan. 

Realitanya tidak semua orang punya aplikasi sikap ini. Sehingga kadang kita merasa jengah dengan orang orang ini. Muka masam, bicara ketus ,acuh dan  gak bersahabat. Indonesia yang dulu dikenal keramahannya, sudah barang tentu mesti dilestarikan. Presiden Suharto yang menjadi ikon dengan senyum ramahnya, sudah semestinya ditiru. Lihat saja setiap tayangan di televisi terlihat Pak Pres (semoga dirahmati Alloh), yang kita lihat adalah senyum ramahnya kan? fotonya juga seperti itu. Melihatnya saja sudah menyenangkan bukan? Energi itu tentunya menyebar dan diharapkan menjadi budaya bangsa kita.

Dalam islam ada suri tauladan yang abadi, nabiyulloh Muhamad SAW. Betapapun buruknya perlakuan Abu Jahal, nabi tetap ramah padanya bahkan perlakuannya dibalas dengan kebaikan. Alloh SWT berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imron ayat 159 yang artinya,”Disebabkan Rahmat dari Alloh-lah kamu bisa bersikap ramah terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,t entulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonlah ampun bagi mereka dan musyawarahkanlah dengan mereka dalam urusan itu.”

Coba semua anak  kita budayakan sikap ramah, seperti apa ya kondisi bangsa Indonesia disepuluh tahun yang akan datang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar