Jumat, 28 September 2012

Kidung Embun Pagi


                                                             1 Oktober 2012
Jadikan aku embun pagi…
Karena hadirnya mampu segarkan suasana
Karena tetesnya mampu hadirkan kesejukan
Jadikan aku embun pagi…
Karena aromanya menebarkan kesungguhan
Karena kilaunya mampu ciptakan keindahan
Bagai  kristal yang bertebaran
Bak permadani yang terhampar
Menutupi gersangnya lahan
Jadikan aku embun pagi…
Karena titiknya sanggup bersihkan kotoran
Karena beningnya sanggup pantulkan bayang bayang
Yang mampu menembus relung jiwa terdalam
Pasti kan ku sibak seribu angan
Hadirkan juga rerumputan dan seberkas sinar
Agar kudapat berikan  warna                                                          
Dan biarkan langitku sebagai naungan
Agar ku dapat temukan pelangi nan serupa
Yakin kan ku raih mimpiku di sana
Dalam lukisan  panorama
Pada alam semesta dan jagad raya
Nan gegap gempita serta penuh rona
Dalam balutan rasa ,asa dan cita cita
Sebagai persembahan suci nan nyata
Bagi  bumi pertiwi tercinta.........

Kado Sahabatku


29 September 20112

Hari ini, 33 tahun yang lalu  menjadi hari bersejarah buatnya. Laeli Ari Murniasih itulah nama lengkapnya. Hampir 9 tahun yang lalu ketika kami mulai bersama merenda hari-hari menyeburkan diri dalam kesibukan untuk belajar mengelola. Mengelola banyak hal, mengelola diri, mengelola kelas, bahkan mengelola keuangan ha ha ha. Kalau dipikir pikir jadi wiyata Bhakti dengan honor Rp.50.000 sebulan oh my God !!! Tapi dengan izin Alloh gak merasa kurang. Tetap bisa makan, bisa kondangan dan gak punya utang (ha ha ha mana berani?). Padahal kuliah juga lho…Diploma II IKIP PGRI Semarang….biaya mandiri lagi wow keren…..(ha ha lah narsis dikit kan gak pa pa). Itu dulu hampir 9 tahun yang lalu.
Yah itulah jalan yang sama yang kami lalui dengan bersama-sama pula. Mungkin ini yang membuat kami dekat. Kemana mana bareng kaya mimi dan mintuna. Sampai detik ini pun cerita ini tetap berlanjut karena kami sama-sama kuliah PGMI Program kerjasama STAIN Pwt dengan Kemenag Pusat.Alhamdulillah sudah ditahun terakhir…….

Kami biasa berbagi banyak hal. Mulai dari cerita, pengalaman,(yang pahit maupun yang manis)masalah bahkan perbekalan (ha haha kuliah juga perlu makan). Kenyataanya kami saling mengisi dan menguatkan serta saling mempengaruhi. Sebagai anak pertama bu Leli punya jiwa kemandirian, dewasa dan mudah memutuskan sesuatu. Itu bagus buat saya, jadi acuan biar ketularan, gak manja dan labil kayak ABG. Kami punya semangat untuk maju itu yang terpenting, sehingga kalau ada suatu hal baru ya komentarnya “okay let’s learn together”, gak mudah menyerah dan mencoba tuk gak banyak mengeluh. Hasilnya terbukti menjadi simbiosis mutualisme(ha ha ha enak aja disamain ma jalak dan kerbau) maksudnya saya sangat bahagia dengan pola interaksi seperti ini karena banyak manfaatnya. Ngrumpinya ya berkaitan dengan hal hal yang positif. Misalnya kalau ada kesulitan dalam tugas(baik sbg guru maupun tgs kuliah) ya dibahas bareng bareng.

Orang sering berkata klop amat, sehati amat…ya mungkin gak salah. Walaupun sebenarnya sebagai pribadi kami juga banyak perbedaan. Saya ya saya dia ya dia, dalam perasaan, persepsi, harapan bahkan sikap masing-masing tentunya. But everything is okay…kami berusaha saling menghargai dan mengingatkan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pepatah “A friend in need is a friend indeed”ada benarnya. Oleh karena itu dihari yang berbahagia ini from the buttom my heart, I say “Happy birthday to you…my friend…you will be my friend forever. Semoga Alloh selalu mendampingi dalam setiap ayunan langkahmu, sehingga mudahlah segala urusanmu. Tetaplah dalam kebahagiaan yang sedang kau teguhkan. Sebab apa yang kau temui boleh jadi itu cerminan dari bangunan yang kau yakini dalm hati,jiwa dan pikiranmu. Thanks atas semua kebaikan yang telah dan akan kau ulurkan padaku.  (jazaakumullaah khairan katsiiran amiin )”
Maaf karena aku tidak menyediakan kado beraarti untukmu. Hanya sepenggal ungkapan sebagai alunan doa...

Slamat ulang tahun ku ucapkan
 Sambutlah  hari indah bahagia
Selamat ulang tahun untuk kamu
 bahagialah di dalam hatimuSlamanya
Slamanya……………………..
Amiiiin…

Menjalani semua berdua sudah menjadi hal yang biasa kami lakukan dan bisa saja tanpa saya sadari menjadi ketergantungan dengannya (karena dia selalu ada ketika saya butuhkan)Walau saya sadar bahwa suatu saat akan ada perubahan yang mungkin menjauhkan saya dengan bu Leli (bisa karena mutasi atau karena hal lain) ini yang perlu saya pikirkan agar siap dengan situasi baru nantinya (ibaratnya bring suply when you go). Inilah salah satu buah konsekwensi dari proses interaksi. Bagaimana kami menjadi dekat, juga bukannya tanpa sebab. Bagaimana kami membangun dan meneguhkan tafsiran yang positif bisa menjadi salah satu alasan.

Menurut hukum magnetismenya Ernest Holmest bahwa sesuatu menarik persis seperti apa yang ada dalam pikiran kita. Sesuai kutipan dalam bukunyanya Mashekiku (Psikologi Zikir) bahwa kita seperti radio kecil yang secara konstan menyiarkan sinyal tentang diri kita. Orang-orang dan situasi yang cocok dengan sinyal itu adalah orang dan situasi yang akan mendengarkan kita dan tertarik kepada pengalaman hidup kita. Energi pribadi kita meninggalkan diri kita dan tersambung ke energy lain yang memiliki resonansi serupa. Energi tersebut menentukan siapa dan apa yang akan kita tarik dalam kehidupan kita.
Jadi setiap pribadi punya kekuatan untuk menarik atau menolak. Apapun yang coba kita tarik bisa saja terjadi entah itu hal yang positif maupun negative. Justru itulah saya sebaiknya berhati hati. Because Hal positif akan menarik hal hal positif .Sedangkan hal negative akan menarik hal hal yang negative. Do you think so ???








Sabtu, 08 September 2012

Ceritaku


Dingin yang menyelimuti tubuh, membuatku keluar dan berlari sekedar untuk menghangatkan badan. Jalan pagi tanpa alas kaki menjadi pilihan tuk mengawali weekand. Kubiarkan telapak kaki merasakan pijatan dari kerikil kerikil yang tersebar disepanjang jalan. Hmmmh …nyamaaaaaan sekali. Udaranya  segar dan bisa bersay hello dengan banyak  orang…ada yang jalan pagi ada yang mengambil air bersih, ada yang ke pasar, ada yang mau mencari rezeki dengan plastik-plastik  polibec.Eh ternyata menyenangkan.

Sendirian aku berlari kecil sambil memandang pohon pohon di kejauhan yang berbaris dengan sangat rapi, gunung yang diselimuti kabut di sebelah utara dan sawah sawah yang membentang disepanjang jalan serta burung burung yang terbang beriringan. Hijaunya terlihat sangat indah, itu membuatku bersyukur akan tanah kelahiranku. Ada satu keinginan agar panorama itu tidak berubah. Kuingin setiap kali memandang ya tetap ada barisan pohonnya, gunungnya, sawahnya ,burungnya. Tapi……sampai kapan….setahun, dua tahun, lima tahun?ada kekhawatiran yang mendadak menyergap diriku. Apa jadinya kalau semua yang aku lihat hilang dan berganti dengan gedong dan gudang. Akankah masih banyak tersedia udara segar nantinya?
Sambil jalan pulang aku merenung pula. Tidak ada yang kekal selain Yang Maha Kekal. Semua hal pasti akan mengalami yang namanya “perubahan” dan pastinya perubahan yang menyeluruh. Buktinya Perkembangan Manusia pada fisik diikuti  perubahan  pola pikirnya juga (kalau tidak apa kata dunia). Aku yang sekarang juga berbeda dengan aku 5 tahun yang lalu.Yach aku merasakan cara aku berinteraksi, cara aku memandang hidup, caraku dalam menjalankan tugas sehari-hari sedikit lebih baik (menurut gue sih.. idiih termasuk narsis gak ni?). Kata sedikit lebih baik itu perlu agar aku tidak cepat puas dan tidak berhenti belajar.

Semakin banyak yang kutahu justru aku semakin paham “ketinggalanku”. Aku yang sekarang adalah aku yang selalu kehausan untuk mengetahui berbagai hal. Hal yang tadinya luput dari penglihatanku, hal yang tadinya tak mau aku dengar, hal yang kemarin kemarin tak aku lakukan dan hal hal yang baru lainnya. Adanya semangat untuk memanage diri agar lebih baik, lebih sehat dan lebih nyaman, membuat aku menerapkan aturan aturan kecil pada diriku. Tapi tidak jarang aku membiarkan diriku melanggar beberapa aturan tersebut dengan meninggalkan rasa sesal.  Contohnya dengan umurku sekarang, aku sebaiknya berhati hati untuk ngemil dan lebih teliti dengan makanan yang masuk.Apalagi jika aku kurang gerak yah….(.diintai trigleserida tuh).”what are what you eat" sebaiknya tertanam dalam dalam d ipikiranku.Begitu juga dengan pola pikirku yang mau tidak mau memang sedikit demi sedikit musti ditata kembali agar hidup lebih mudah dan rileks tentunya.

Dan  perubahan memang telah terjadi disemua aspek kehidupan disepanjang zaman. Tidak terkecuali perubahan dibidang pendidikan. Inilah yang menjadi landasan kita sebagai insan pendidik untuk melakukan suatu perubahan. Sudah menjadi menu wajib  kita jika tidak mau terlindas dan tertinggal oleh zaman. Perubahan yang semestinya dilakukan setiap individu,siapapun dan dimanapun. Sebuah usaha yang dilakukan untuk dapat berenang mengarungi arus zaman ini. Perbaikan perbaikan yang dilakukan secara kontinyu dan bertahap guna menjadikan diri kita “nyaman” . Nyaman karena kita mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab, nyaman karena dapat menjaga komitmen untuk melakukan yang terbaik, nyaman dengan pola pikir yang positif. Aku rasa itu lebih dari cukup menjadi landasanku untuk selalu belajar bukan ???                                          
Sebagai manusia aku sadar bahwa kesempurnaan hanya milik allah azza wa jalla. Dalam keseharianku menjadi akrab dengan yang namanya kesalahan. Mendidik anak terlalu keras suatu kesalahan, memanjakan anak suatu kesalahan, mengajar terlalu cepat juga kesalahan. Berapa kesalahan yang telah aku lakukan pun  sulit diukur .Bisa saja aku baru mengetahui bahwa telah melakukan kesalahan setelah beberapa waktu alias tidak menyadarinya. Satu kesalahan yang aku anggap fatal adalah tidak menggunakan usia sekolah untuk menyerap ilmu Allah dengan serius. Iri rasanya melihat orang orang yang usianya jauh lebih muda tetapi banyak ilmu dan bisa memberi manfaat bagi oranglain.Contohnya dosen dosenku yang masih belia.Mereka mengajar dengan penuh sopan santun.Sehingga kalau dicermati ada rasa sesal pada diri sendiri.(ngapain aja gue slama ini? he he baru sadar kalo dah gak muda lagi )

Apapun kapasitasku sekarang baik sebagai hamba Alloh, sebagai istri, seorang ibu dan seorang guru harus aku terima dan wajib aku syukuri. Walaupun aku terlambat untuk menyadari kesalahan kesalahan yang sudah aku lakukan tetapi justru ini menjadi pemicu agar sisa usia yang ada digunakan untuk belajar dan belajar. Belajar dari kehidupan. Ungkapan “it is the better late than never” mungkin cocok dengan kondisiku sekarang. Ini era globalisasi,  permasalahan semakin banyak,  informasi juga berkembang sangat cepat. Aku musti mau mencoba buka literasi. Supaya tidak terlalu ketinggalan.

Belajar bisa kapan saja dan dimana saja.dari buku dari media elektronik, dari pengalaman, dari alam, maupun dari proses interaksi. Dalam berinteraksi di masyarakat nyatanya juga bukan hal gampang . Berbagai karakter telah dan akan aku temui. Bagaimana aku bisa membauri mereka dengan baik pun ada ilmunya. Mengamati perilaku seseorang untuk aku jadikan acuan, penting juga dilakukan.Ternyata  empati menjadi menu wajib dalam berinteraksi. Dengan berempati aku menjadi dekat dengan oranglain, aku belajar mengerti, memahami dan menghargai oranglain. Ada pancaran cinta dan kasih sayang yang tercermin dari proses tersebut. Apapun yang sedang aku lalui saat ini adalah proses kehidupan. Ini akan terus berjalan sampai nanti saatnya aku musti menjalankan proses selanjutnya. Mengawali aktivitas dengan semangat memberikan satu energi untuk dapat menyelesaikan tugas  tugas yang telah menanti disepanjang harinya. Gitu kali ya ....???!!!